Alizar Tanjung |
Kami memandang pandai menyembunyikan perasaan seperti halnya
perempuan. Perempuan lebih sering menceritakan kepada teman-teman dekatnya,
melampiaskan dalam bentuk tangisan, mencoret-coretkan di atas kertas. Sedangkan
bagi kaum laki-laki lebih memilih mendiamkannya, terkesan manja dan alai ketika
kami harus menceritakan kepada teman-teman laki-laki kami.
Kalau perempuan menceritakan kepada teman perempuannya maka
dia akan mendapatkan perhatian, mendapatkan pelukan, mendapatkan nasihat. Bagi
kami para lelaki kalau ada yang suka curhatan, akan mendapatkan cemohan.
“Baru putus satu hari sudah seperti orang ditinggal bini.”
“Itu saja kamu sudah seperti mayat hidup. Masih banyak
perempuan cantik di atas dunia ini.”
“Tobat bro. Seperti kamu baru pertama kali jatuh cinta saja.”
Bagaimana mungkin kami akan curhat karena pada akhirnya kami
akan mendapat candaan. Sebab itu kami para laki-laki lebih memilih tidak
membicarakannya dengan teman laki-laki kami. Lebih kami membicarakan tentang
bagaimana menggoda perempuan, walaupun sebenarnya itu hanyalah pengisi cerita
menjelang tidur. Kalau perempuan lebih suka tentang masalah pribadinya dan
tentang laki-laki mana yang dia sukai, laki-laki lebih suka membicarakan
tentang banyak perempuan cantik walaupun itu tidak satu pun yang menjadi milik
mereka. Inilah perbedaan kami dengan kaum perempuan.