Sajak-sajak
Alizar Tanjung
KIBLAT SATU
:orhan
pamuk
Allahu
akbar ke utara, timur, selatan, barat
dari
satu saf sayap dan lima baris daging.
Perempuan
yang berkerudung rumput dalam
tubuh
yang runut: kepala, wajah, tangan, kaki,
dua
puluh jari, delapan mata, dan dua telinga
dalam
doa yang tersesat.
Kepada
imam yang mengangkat daging yang
menghadap
Tuhan dengan doa tulang rusuk
dan
rawan. Allahu akbar pada tubuh yang runut,
dalam sesat dan serat zuhur.
“kita
sudah zuhur belum dalam tubuh uzur?”
“Sudah.”
“Belum.” “Sudah kemarin di atas
ranjang
dan dalam pangkal pinang muda para
perempuan
pembawa kopi, teh, kina, cengkeh,
pala,
lada: tomat, bawang, kentang, cabe, lengkuas,
jahe,
wartel, ubi dalam rumput yang berserat
ke
akar darah dan hitam tanah.”
(Padang,
2011)
KIBLAT DUA
:khahlil gibran
Salat
adalah menghadap dinding dan baju yang tergantung di atas paku belakang pintu.
Kita telah menggantungnya dalam seminggu aroma kamar, tumpukan piring, gelas
kotor, sambal basi, pedas merica, dan aroma terasi.
––yang
datang dari bukit dalam perut kuda liar, yang berjalan dalam lembah hiu purba,
menginap dalam keanggunan sebaris ayat sebelum berangkat dengan kuda beban para
peladang menuju tanah.––
Mengundang
tuhan dalam baju dan tubuh yang merah api, membakar dalam murung matahari.
Semutsemut telah lama berbaris membawa butir nasi ke lobang rumpun rumput, ke
butir putih telur di bawah batu. Makan adalah lahir sebagai cerita baru dan
melihat langit yang rapuh. Kita menjamu dengan air mata kuda. Sepucuk dosa dari
Lebanon sajak Khahlil Gibran.
––yang
terbang di ekor elang dan menukik ke dalam daging dan tulang. Makan dari sungai
tempat ikanikan tergenang dalam darah. Seekor ular mati remuk.
Akhirnya
menginap jua dalam dosa yang rumput pada saf utara, selatan, timur, barat dan lima baris daging dalam lima rukun
tulang.
(Padang,
2011)
KIBLAT TIGA
:salman rushdie
Sampailah,
sampailah duka,
sampailah
dupa. “tubuh yang
asap
ke langit.”
Yang
mati tersesat di hutan raya,
dalam
perut harimau dan singa,
bercakar
keluar tubuh.
Berkuburlah,
berkuburlah lupa,
Berkuburlah
rumput. “Kafani yang
Bertaring
ke luar daging.”
Dalam
namanama batu nisan,
yang
dibunuh angin badai
pada
ruas buhul batang rumput
dan
julai daun yang kabut.
“Dalam
perut singa betina,
meraung
ke hutan malam.”
Bertanahlah,
bertanahlah dosa,
Bertanahlah
doa tulang,
dalam
rahim sumpah dan tiga belas
rukun
daging.
(Padang,
2011)
KIBLAT EMPAT
:esha
tegar putra
Kemudian
kita bertemu dengan ruasruas tulang rusuk, yang bengkok ke dalam diluruskan
daging; yang patah keluar dipapah tulang. Cacing telah tumbuh dalam daging yang
bungkuk, berpinak dalam lambung yang lunak.
Coba
bentangkan usus siapa yang panjang, melilit ke dalam ular tidur yang bersarang
dalam batang air Kapalo Banda, pada kelokan binuang Koto Anau. Seseorang telah
mematuk ulat atau anak ular di mata cangkul, seseorang dari tulang rusuk yang
bengkok yang bersarang dalam peta.
Terbangunlah
degup jantung ular dari bau busuk daging. Aduhai kerlip bintang daging timur
dan rumpun jamur di ruas tulang rusuk, bawalah kiranya makanan cacing dari
ladang daging utara, yang berkumpul di pangkal dua ruas umbi jahe.
Yang
diberi makan dari ladang padi dan segiling cabe gunung, yang bertumbuh dari serat
darah tomat dan terung virus, yang merangkak dan berjalan dari kerangka tulang
dan amanat daging, tumbuhlah rambut yang panjang dalam tubuh yang lunak pada
peta yang dieja, huruf simbol, angka, gambargambar durhaka.