Terbit di Kompas, 7 Desember 2014
Sajak Alizar Tanjung
TUBUH
kuajak kau ke semak belukar ke tajam
duri,
gatal miang, kita tumbuh di sini, kata
suaraku.
suaraku akar kayu, embun pagi, ricau
kicau
burung, gigitan semut.
yang aku tunjukkan tentang jalan yang terang
di bawah rimbun dahan, mari aku
tunjukkan
bau daun. kulum-kulum rimba sekali
berkulum
sekali terbuka, dari dahan tumbuh dahan.
aku ajarkan tentang akar, di mana kita?
di mana yang aku tunjukkan bunga kayu.
mari berlari ke semak belukar, aduhai
yang aku ambil dari jaring kulitku dari
tubuh
daging, kita temukan jaring lawah dalam
tubuh
kuat di terjang hujan dan angin badai
diri.
kau dan aku yang menyelam dalam tubuh
suara.
Danaubawah, 2012
Sajak Alizar Tanjung
KAYU
YANG TULANG DI MATA KAPAK
berputar di dagingku kayu yang tulang di
mata kapak,
siapa yang mencarah, menuai batang keping,
yang
melingkar di lingkar kambium, matang di
serat daging
siapa yang memasak nasi dan gulai di daging,
yang
matang menjadi hidup, mati menjadi kenangan.
berputar di daging kayu, laki-laki yang
memasak baji,
mata kapak, marete, yang melingkar dalam
daging
di lingkar tulang hutan. jam 12 siang.
yang membelah
daging dalam, menjunjung di puncak
kepala.
hidup jadi tubuh,
mati jadi surga.
Danaubawah, 2012
*Alizar Tanjung, lahir di
Solok, 10 April 1087, Sumatera Barat. Karya-karyanya dipublikasikan di koran
lokal dan nasional dan beberapa buku antologi. lokal dan nasional dan beberapa buku antologi.