JARAK TAK MEMISAHKAN


Benarlah kata pepatah kalaulah cinta jarak beribu kilometer pun akan ditempuh. Karena cinta memang tidak pernah memisahkan jarak di antara kita. Semakin berjarak, semakin rindu. Semakin jarang bertemu, semakin kangen untuk melihatmu. Semakin jarak bicara bertatap muka, semakin ingin aku memelukmu dari belakang sembari membisikkan betapa aku ingin selalu mendekapmu, menyampaikan jarak ini menyiksa aku untuk terus memandang wajahmu, mendengarkan suaramu, memerhatikan lesung pipitmu yang terbentuk jelas ketika tertawa, mendengarkan celotehmu meski itu terkadang celoteh yang tidak perlu kita ujarkan. Dan aku dengan sabar ingin mendengarkan.

Dahulu sebelum bertemu, di antara isakan air mata, suaramu yang berat, dan sinyal yang buruk, engkau sering mengatakan kepadaku, “tidak mungkin kita akan bertemu, karena kita dipisahkan oleh jarak ribuan kilometer. Aku jauh di pulau di barat, engkau jauh di pulah mendekati timur Indonesia. Jangankan untuk bertemu, membayangkannya saja kita tidak berani. Kemudian yang muncul bersamaan dengan pikiran itu, kenapa kita harus bersapa dan saling mengucapkan cinta tanpa pernah bertemu sebelumnya.

Ini bukan sekedar LDR. Ini lebih daripada itu. Ini cinta lewat suara dan foto. Kita tidak pernah bertemu. Aku dan kau hanya telpon-telponan, sms-san. Aku mendengarkan pita suaramu yang lembut dan berat. Mendengarkan setiap tekanan suaramu, mendengarkan dirimu melantukan ayat suci, mendengarkan dirimu bercerita tentang tugas yang membosankan dan kita saling tertawa. Aku mendengarkan suaramu tentang cerita aktifitas pagi ini, tentang kejadian lucu sepulang kuliah, tentang dosen yang senyum-senyum sendiri melihat mahasiswanya yang manis, dan lagi-lagi kita saling tertawa, saling diam untuk beberapa saat, kemudian berbagi cerita lagi.

Bagi kita yang dalam cinta cerita-cerita tidak penting itu menjadi penting untuk tetap membuat komunikasi kita hangat dan saling merasakan keberadaan satu sama lain, meski tidak pernah saling bertemu. Dan aku harus meyakinkanmu secara terus-menerus, “kalau sudah cinta itu jarak yang jauh menjadi dekat. Tidak ada yang benar-benar jauh, sebab kita saling mendambakan keberadaan masing-masing.” Aku katakan kepadamu, suatu saat kita akan bertemu, saling memandang untuk waktu yang lama karena kejadian itu serasa seperti mimpi.

Aku benar-benar merindukanmu, merindukan saat nantiknya aku bertemu untuk pertama kali dengan dirimu, meski aku juga tidak tahu apakah itu juga pertemuan untuk terakhir kalinya. Aku benar-benar merindukan momen itu, momen di mana aku memberikan kecupan di keningmu tanda kehadiranku untuk dua hati kita yang saling menyatu.


ALIZAR TANJUNG I 06/05/15
Lebih baru Lebih lama