Malam-malam sekarang aku lalui dengan
mengetik tentang kamu, tentang masa lalu kita, dan tentang masa depan yang pada
akhirnya kita pilih dengan jalan masing-masing. Jalan masing-masing itu saling
memisahkan. Aku jauh dank au jauh dalam genggaman. Saya tak percaya lagi apa
semuanya bisa disatukan lagi setelah semuanya kau pisahkan dengan cara sengaja
dariku. Saya tak percaya lagi apakah cinta kita masih se murni dahulu, atau
hanya sampai pada kata-kata yang membuat aku melayang-layang, setelah itu
terbang seperti kapas di bawah angin.
Inikah cinta yang dahulu sama-sama kita
angankan. Kita berjalan setiap hari dengan tersenyum. Kau menghidang sarapan
pagi sembari menyilahkan aku duduk. Aku menyuapkan kamu. Rasanya tidak ada hari
tanpa kehangatan cinta kasih kita. Sekarang faktanya ribuan jarak yang kita
ciptakan yang lebih dari sekedar jarak pulau. Kau menciptakan jarak di hatimu.
Dan bertanyaanku terjawab mungkin suatu saat kau tiba-tiba tidak lagi
mencintaiku, dan aku dibuatnya merana.
Pagi ini menuliskan lagi tentang kau.
Mungkin ini pagi pertama tulisanku yang bercerita tentang kau setelah
malam-malam berlalu menemaniku. Aku sendiri menikmati malam dan sekarang aku
sendiri menikmati pagi sembari memikirkan apakah semuanya benar-benar ada gunanya.
Cinta memang aneh, saat aku membutuhkannya dia benar-benar sudah tidak ada
bersamaku.
Sekarang kau bebas menikmati hidupmu,
menjalani harimu yang menyenangkan bersama kekasih lain yang berhasil kau
nyatakan dari angan masa lalumu. Mungkin memang saatnya aku harus melupakan,
membiarkannya tidak berbekas sedikit pun, bahkan menganggap semuanya yang
terjadi hanya cerita dalam mimpi. Dengan begitu saat aku bangun esok paginya
aku benar-benar terlupa dengan namamu, wajahmu, tempat yang pernah kita kunjungi,
dan nada-nada cinta yang kita ujarkan dalam jedah-jedah yang panjang.
Dahulu di masa lalu semuanya terasa
indah. Berjalan berdua teras indah. Sms-san terasa indah, telponan terasa
indah, bertemu terasa indah. Isi dadaku meluap-luap. Pipiku bersemu merah.
Sekarang semuanya kalau diingat terasa sakit. Berjalan berdua bersamamu, sakit.
Mengingat sms-san, telponan, pertemuan, semuanya sakit. Aku jadi ragu apakah
apa yang sudah kita lalui benar-benar ada gunanya.
ALIZAR TANJUNG I 25/05/15