Barangkali aku memang harus belajar
banyak darimu, bagaimana cara melupakan, membuat diam-diam rasa sakit yang
pernah singgah karena kepergianmu. Taman di luar sana tampak lebih hijau. Dan
satu di antara kita tergoda ke taman hijau itu. Tetapi ya sudahlah. Semua sudah
berlalu, bukan. Tidak ada gunanya diingat lagi. Mengingatnya hanya menimbulkan
rasa rindu dan rasa sakit yang berbarengingan. Kadang cinta dijalani memang
untuk dilupakan. Sebab itu sedih, gembira, tidak bisa dipisahkan. Dan sekarang
aku belajar untuk melupakannya.
Kau mengajarkan banyak hal kepadaku,
tentang bagaimana merubuhkan rasa takut terhadap kehilangan dirimu sendiri. Kau
mengajarkan kepadaku tentang fakta bahwa cinta bukanlah tentang siapa memiliki
siapa, cinta tentang siapa memberikan apa dengan setulus hati. Sekarang aku
mengerti mengapa kau pergi dari diriku. Bukan karena tidak mencintaiku lagi,
tetapi karena kau mengerti bahwa cinta bukan bearti harus hidup berdua. Cinta
tentang rasa berbagi.
Untuk kamu yang sudah pergi. Sekarang
pergilah ke pelukannya dengan tenang. Lepaskan bekas pelukan di dadaku yang
bidang. Aku akan terus berjalan ke depan, ke tempat yang belum aku ketahui.
Mungkin aku akan bertemu lagi dengan cinta yang harus aku lupakan. Atau aku akan
bertemu dengan sesuatu yang tidak aku cintai yang ada dalam pelukan. Dan aku
harus mengingat-ingat kapan aku pertama kali jatuh cinta, dan kapan aku pertama
kali melepaskannya.
Sekarang berjalanlah dengan tenang,
keluar dari hidupku. Aku melepaskanmu dengan senyuman. Silahkan berbalik kapan
pun kamu suka. Silahkan pergi kapan pun kamu inginkan. Karena mengerti
mencintaimu artinya aku harus siap untuk ditinggal olehmu. Dan sekarang kamu
sudah pergi, salam cium, Sayang.
ALIZAR TANJUNG I 25/05/15