Akhirnya aku harus
berhenti mengingatmu, karena sekarang mengingatmu hanya menjadi sia-sia, kau
sudah diingat oleh orang lain. Sesaat setelah kau memutuskan pergi dari
kehidupanku. Ini memang sulit. Tetapi begitu adanya. Kau lebih menginginkan
pergi bersamanya. Dan meninggalkanku dengan di belakang dengan
kenangan-kenangan bersamamu. Pergilah. Kalau memang itu yang kau mau sekarang
ini. Aku akan melepasmu dengan tersenyum sebagaimana dahulu aku menyambut
dengan tersenyum ke dalam pelukan hatiku. Aku tidak akan melarangmu. Karena
melarangmu hanya percuma. Karena melarangmu hanyalah pekerjaan sia-sia yang
tidak mungkin kau indahkan. Mungkin beginilah kalau segala hujan telah luruh dari
diriku, telah rindu yang ada dalam hatimu telah sirna sebab ada hujan lain yang
lebih rimbun jatuhnya. Diriku sudah menjadi kering, segala tentangku menjadi
kenang yang kering dalam ingatanmu.
Aku mengerti
sekarang, aku harus berhenti mengingatmu, karena mengingatmu hanya akan
mengingatkanku pada kenangan manis bersamamu. Tentang harapan yang kita bangun
bersamamu di masa depan, harus aku relakan untuk dilupakan. Aku memang bukanlah
yang terbaik, tetapi aku adalah aku yang terus berusaha menjadi yang terbaik
untuk diriku sendiri. Dahulu kau katakan kau mencintai dengan segala sesuatu
yang ada pada diriku. Aku percaya saja. Karena memang semestinya begitu dalam
hal mencintai, memberikan kepercayaan satu sama lain. Karena dengan begitu
cinta akan tumbuh semakin subur.
Aku percaya bahwah
kau memang benar-benar mencintaiku. Itu dahulu. Tetapi sekarang aku meragukan
semua itu. Aku memang harus belajar
melupakan tentang kamu dengan selupa-lupanya, melupakan kebahagiaan yang pernah
kita bangun bersama, melupakan senyumanmu, melupakan sorot matamu, melupakan
tentang bagaimana dahulu kamu bermanja dengan aku atau tentang bagaimana aku
bermanja dengan kamu. Pergilah dirimu dengan ingatan barumu, dengan seseorang
yang sedang mengingatmu sekarang.
Sekarang aku
mengerti, kamu bukanlah orang yang mencintaiku. Lebih baik kamu meninggalkanku
sekarang. Aku tidak akan kuat jika kamu meninggalkan di hari depan, saat
cintaku semakin tumbuh dan semakin besar. Percayalah, aku di sini akan
mendelete foto-fotomu, pesan-pesan yang berhubungan denganmu, coretan-coretan
yang pernah kau kirimkan di atas kertas. Karena aku percaya suatu hari di hari
depan akan ada yang mencintaiku dengan sepenuh hati, demikian aku dapat
melupakan dirimu seutuhnya.
ALIZAR TANJUNG I 06/06/15