TERIMAKASIH TELAH MENDENGARKAN ISI HATIKU


Maafkan sekarang aku harus kembali menggunakan kata barangkali. Barangkali memang menyatakan cinta harus siap diterima, ditolak, atau didiamkan. Memang faktanya demikian. Orang yang jatuh cinta ada yang begitu bahagia setelah menyampaikan isi hatinya, karena ternyata orang itu juga menerima cintanya. Ada orang yang jatuh cinta meneteskan air mata setelah tidak lagi di hadapan orang yang dia cintai, karena faktanya orang itu hanya menganggap dia sebagai teman biasa meski selama ini seperti orang pacaran. Ada orang yang jatuh cinta seperti orang yang kebingungan, karena sudah berminggu-minggu tidak ada jawaban apakah cintanya diterima atau ditolak.

Aku mungkin barangkali termasuk salah satu dari tiga kategori itu setelah aku mengujarkan isi hatiku kepadamu. Mengujarkan isi hatiku saja setidaknya itu sudah membuat aku lebih tenang, dari pada aku menyesalinya suatu saat nanti tidak pernah menyampaikan perasaan ini. Hal ini tentunya akan menjadi hukuman bagi diriku sendiri, betapa begitu pengecutnya aku terhadap isi hatiku. Setidaknya sekarang aku sudah menyampaikan isi hatiku yang dipendam begitu lama. Memendam perasaan itu ternyata tidak enak. Benarlah yang dikatakan orang-orang. Memendam perasaan hanya membuat rasa sakit yang lebih dalam. Aku memilih membuang rasa sakit itu, memilih menyampaikan perasaanku kepadamu. Ya, meski sesudah itu aku tidak tahu apa yang terjadi.

Aku memang lebih baik begitu. Aku tidak pandai seperti orang-orang yang memendam perasaannya bertahun-tahun. Kemudian jatuh sakit berbulan-bulan karena orang yang dicintainya sudah diambil orang lain. Aku sungguh tidak sanggup melihatmu jatuh ke pelukan orang lain sebelum aku menyatakan perasaanku kepadamu. Setidaknya sesaat setelah aku menyampaikan perasaanku kepadamu, aku mengetahui kamu mencintaiku atau tidak. Dengan demikian aku lebih mengerti, kalau kau mencintaiku, aku akan berusaha menjagamu. Kalau kau tidak mencintaiku, aku akan belajar untuk meninggalkanmu. Belajar untuk merelakan yang dicintai jatuh ke pelukan orang lain.

Aku harap kau mengerti, aku orang yang mencintaimu dengan caraku sendiri. Aku hanya sanggup untuk mengungkapkan cinta satu kali. Hanya sampai di situ keberanianku. Jawaban pertamamu adalah peganganku. Memaksamu yang kedua kali untuk menerimaku aku tidak bisa. Bukan karena aku tidak percaya aku mencintaikmu, tetapi karena aku terlalu malu untuk mengulang kedua kalinya, sebab itu aku utarakan cintaku untuk yang pertama dan untuk yang terakhir kepadamu. Karena setelah ini keputusan ada padamu. Terimakasih sudah mendengarkan isi hatiku, meski kau menjawab bahwa kau sudah ada orang yang memiliki, setidaknya aku tahu setelah ini aku tidak lagi berharap padamu.

ALIZAR TANJUNG I 06/06/15

Lebih baru Lebih lama