HARI-HARI YANG MEMBAHAGIAKAN BERSAMA NONA MANIS


Tentu saja ada hari-hari yang menyedihkan bersamamu, saat dirimu mencuekin aku. Saat kamu menyatakan tidak lagi cinta samaku. Saat kamu mengatakan ada laki-laki yang terus-terusan menelpon. Saat dirimu dengan sadar mengatakan kepadaku, bahwa kamu ragu-ragu apakah aku benar-benar orang yang kamu cintai atau bukan. Saat-saat inilah cinta terasa membosan. Kau menjadi lebih menyakitkan. Dan aku merasa seperti seekor codot yang terasing sendiri dalam pikiran yang panjang. Tetapi aku lebih memilih mengatakan hal-hal yang membahagiakan bersamamu nona manis. Hal-hal yang membuat aku tersenyum saat menyelesaikan tulisan, hal-hal yang membuat aku tertawa sendiri saat membayangkan betapa anehnya wajahmu saat merajut. Semua terasa indah pada waktunya, ah kata-kata ini tepat sekali untuk mewakili perasaanku.

Kau masih ingat dengan perjalanan kita tempo hari ke pantai Padang. Kita sengajar berjalan kaki dengan badan yang lelah dan perasaan yang menggebu-gebu. Kau berkali-kali harus berkacak pinggan dan berhenti. Sepertinya hal itu biasa saja, tetapi bagi kita kejadian itu membuat aku harus berkali-kali menggodamu sebagai perempuan yang lembek dan dirimu akan melempariku dengan sendalmu. “Tidak kena. Tidak kena. Tidak kena.” Begitulah gayaku membuatmu semakin kesal.

Aku mengingatmu dengan baik saat foto wisudamu. Betapa begitu lucunya kamu tanpa senyum di hari bahagiaku. Kau datang dengan wajah cemberut karena kamu terlambat mendampingku masuk ke ruang wisuda. Sampai saat aku keluar ruang wisuda, moodku masih belum juga kembali. Sehingga foto wisudaku menjadi kebagian tidak moodmu. Lihatlah foto ini, ujarku suatu hari di siang yang lain. Betapa begitu cantiknya dirimu kalau lagi tidak mood. “Ih, kamu ini aneh. Sudah ah. Aku malu, kalau mengingatnya.” Sehabis itu kau murung tidak karuan. Butuh berjam-jam untuk membuatmu kembali tersenyum.

Ah, hari bersamamu memang tidak selalu membahagiakan. Dan aku memilih menceritakan hari membahagiakan saat aku berhasil membuat menangis dengan pura-pura aku tidak mencintaimu. Ini kejadian paling gokil, saat aku pura-pura marah di hari ulang tahunmu, mengganggap kau mengkhianatiku. Malamnya aku berikan dirimu boneka paling besar yang bisa kau peluk ketika malam. Boneka ini yang membuat kamu kembali tersenyum, membuat berterimakasih berulang kali dengan kegirangan. Saat sore menjelang kita berbagi cerita di halaman kosmu. Melihat dirimu tersenyum lepas, membuat aku mengingat bagian-bagian penting itu.

Sekarang kau memang bukan milikku. Kau seperti ceritamu tempo hari. Kau memilih mengatakan tidak lagi mencintaiku. Kau mengatakan bahwa aku lebih cocok menjadi saudara laki-lakimu. Itu memang menyakitkan dan membuat aku murung berbulan-bulan. Dan sekarang aku sudah melupakannya. Aku lebih mengingat hal-hal membahagiakan bersamamu. Terimakasih sudah berbagi kebahagiaan bersamaku.

ALIZAR TANJUNG I 03/06/15
Lebih baru Lebih lama