HARI INI AKU SENGAJA TAK MENGIRIMKAN KABAR KEPADAMU


Barangkali karena terlalu dekat sehingga kita terlalu sering bertengkar. Aku tidak menduga sebelumnya, semakin sering kita komunikasi semakin sering pertengkaran kita. Ada-ada saja hal-hal kecil yang memancing pertengkaran. Hal-hal tidak penting menjadi alat untuk memancing cemburu. Kecemburuanmu terlalu berlebihan. Barangkali kita harus merenggangkan komunikasi ini agar kau sadar sikapmu terlalu kelewatan terhadapku. Agar kau mengerti mencintai bukan bearti membatasi seluruh ruang gerakku. Sah-sah saja kau mengawasi gerakku, tetapi dalam batas yang wajar. Kalau diluar itu aku minta maaf, barangkali kau harus kembali bertanya pada dirimu apakah kau benar-benar cinta atau karena hanya rasa ketakutan dalam dirimu.

Maafkan aku tidak mengirimkan pesan kepadamu beberapa hari. Aku juga tidak mengirimkan inbok sekedar bertanya apa kamu sudah makan atau belum, sudah mandi atau belum, sudah salat atau belum. Aku memang sengaja tidak membalas pesan-pesanmu yang puluhan banyaknya dalam hitungan jam. Aku tidak mengangkat telpon yang membuat telingaku sakit mendegar nada hp setiap sebentar. Aku tidak membalas pesan chatmu yang datang bertubi-tubi mengirimkan permohonan maaf kalau kamu salah. Ini bukan sekedar kata maaf. Besok dirimu akan mengulangnya lagi. Sebab itu aku diamkan saja kamu. Maafkan aku. Inilah adalah yang terbaik untukmu, biar dirimu sadar dengan kesalahanmu. Aku melakukan ini bukan karena aku tidak cinta kamu. Aku melakukan semua ini karena aku cinta kamu, sebab aku tidak mau kehilanganmu. Sebab itu kamu harus belajar mengendalikan diri biar tidak memarahiku setiap sebentar dengan tudingan cemburu. Dengan tudingan jalan sama cewek lain, padahal dia adalah temanku.

Aku juga mempunyai waktu privasi bersama teman-temanku. Waktuku bukan hanya milik kamu sendiri. Aku milik teman-temanku. Mereka juga butuh untuk saling berbagi tanpa harus diganggu oleh pasangan masing-masing. Aku butuh waktu untuk sendiri tanpa ada siapa pun, mohon kamu mengerti semua hal itu. Sekarang waktu-waktu bersamamu yang muncul hanya pertengkaran. Setiap aku pegang hp, hpku kau rebut dan mengotak-atik isi di dalamnya. Kau menanyakan riwayat pesan dari teman perempuan satu persatu. Kau menanyakan kapan aku pertama kali bertemu dia. Kau menanyakan mengapa aku berkomunikasi dengan dia. Kemudian pertengkaran itu dimulai lagi dengan caramu melemparkan hpku.

Terkadang pertengkaran dimulai saat kita sedang bahagianya. Kemudian aku tiba-tiba marah karena tidak menuruti kehendakmu. Kau menjadi perempuan yang suka merajut sekarang ini. Setiap sebentar kau membentakku, menuduh berjalan dengan banyak perempuan, menuduhku tidak lagi mempedulikanku. Kau membututi ke mana aku pergi. Aku sungguh tidak nyaman. Aku harap kau mengerti itu. Maafkan aku mendiamkanmu beberapa hari ini. Aku melakukan itu karena aku sayang kepadamu.

ALIZAR TANJUNG I 04/06/15
Lebih baru Lebih lama