KAMU MEMANG YANG DI SAMPINGKU


Karena cinta memang selalu menghendaki untuk menjaga. Aku cinta kamu. Aku menjagamu dengan segenap yang aku miliki pada badan ini. Sebab itu aku selalu memperhatikanku, aku menanyakan kabarmu, menanyakan kamu sudah minum obat  atau belum, menanyakan kamu sedang berada di mana. Terkadang aku menanyakan kamu sudah makan atau belum. Aku begitu khawatir kamu belum makan. Aku begitu khawatir kamu terlambat minum obat, dan penyakitmu kambuh lagi. Tentu saja wajar aku khawatir, fisikmu begitu lemah. Kamu bisa-bisa saja tidak sadar jatuh pingsan. Aku yang lebih bersedih kalau sesuatu terjadi pada dirimu. Aku yang menjadi sedih kalau aku mendapatkan informasi bahwa kamu baru saja sehabis kelelahan.

Segala hal tentang kamu sekarang membuat aku lebih sering khawatir, karena aku menginginkan kamu baik-baik saja. Meski faktanya dirimu adalah sebaliknya dari yang aku inginkan. Setiap hari kamu harus tergantung dengan obat. Membuat aku harus meneteskan air mata secara diam-diam. Setiap minggu kamu harus cek ke dokter spesialis. Paru-parumu bermasalah. Dokter sarankan kamu tidak boleh berhentik minum obat, tetapi tetap saja kamu dengan sengat terkadang melupakan minum obat. Katamu obatnya tidak enak, obatnya pahit. Berkali-kali pula kita harus bertengkar karena seharian kamu tidak minum obat dan besoknya kamu kelelahan.

Aku semakin khawatir saat malam hari kamu lebih sering terjaga. Setiap hendak tidur, kamu merasakan badanmu lemas, tidak bisa digerakkan. Dan aku tidak bisa berada di sampingmu saat malam-malam yang melelahkan itu. Karena kita hanya berada dalam ikatan kekasih. Aku hanya bisa menarik nafas secara pelan-pelan, mendoakanmu secara diam-diam. Sesulit apa pun kondisinya, aku ada untuk mendoakan kesembuhanmu. Aku rindu kita saling berbagi tertawa dengan suaramu yang pelan dan gerak matamu yang manja. Aku merindukan gerakan bibirmu yang terangkat saat tertawa, aku merindukan gerakan jemarimu yang kecil dan anggun.

Entah mengapa segala sesuatu yang dahulu tidak pernah ada kini begitu ada. Dahulu segala sesuatunya biasa-biasa saja. Sekarang semuanya berubah. Aku semakin rindu kepadamu. Rinduku semakin dalam, semakin menyiksaku. Terkadang tujuanku baik untuk menjagamu, namun yang muncul adalah pertengkaran. Kau merasa terlalu diperhatikan. Kemudian kata-kata lebay untuk julukanku keluar dari mulutmu. Kalau itu memang harus kamu keluarkan, biarlah. Cintaku padamu tetap akan membuat bahwa kamu memang pantas untuk aku jaga sebagai bahagian dari hidupku.

ALIZAR TANJUNG I 02/06/15
Lebih baru Lebih lama