KITA MEMILIH MENYAMPAIKAN PERASAAN MASING-MASING


Terkadang langit yang cerah terasa mendung di hati, langit yang hujan terasa ceriah di hati, langit yang penuh kabut dan petir terasa mengembirakan. Hari itu langit yang cerah terasa begitu tidak menentu di hati. Sebab aku memilih menyampaikan perasaanku kepadamu. Faktanya aku mencintaimu. Lebih baik aku menyampaikan dari pada menyimpannya di dalam hati. Benar kata orang, cinta yang disimpan dalam hati suatu saat menjadi penyakit karena tidak pernah disampaikan. Aku memilih menyampaikan perasaan itu kepadamu di taman kampus di bawah sebatang pohon mahoni.

Kita saling berdiri, saling kaku, saling bimbang terhadap tingkah masing-masing. Karena semuanya tampak tiba-tiba menjadi asing. Kau yang periang sekarang menjadi pendiam saat mendengar kejujuran hatiku. Aku yang suka bercanda menjadi pembisu yang menunggu keputusan terbaikmu yang harus aku terima. Kemudian bibir sama-sama saling pucat seperti kehilangan darah, karena adrenalin kita bergerak diluar kebiasaan normal.

Pada akhirnya perasaan yang lama aku simpan, telah aku keluarkan. Sekarang dadanya menjadi lebih legah dan tenang. Hanya dengan begitu aku tahu kepastian jawaban darimu, apakah benar-benar mencintaiku sebagai seorang teman atau sebagai seorang kekasih yang dicintai diam-diam. Kau mungkin saja akan mengatakan kepadaku, maaf aku menganggap dirimu hanya sebagai teman akrab. Dan itu jauh lebih baik dari pada aku tidak mengetahuinya sama sekali, sedangkan dalam pikiranku aku masih menganggap sikapmu karena cinta padaku. Kau bisa saja mengatakan berikan aku waktu untuk menjawabnya, itu jauh lebih  baik. Setidaknya kegalauan yang aku simpan selama ini akan terjawab.

Barangkali kau juga mencintaiku. Hanya saja tidak mungkin kau yang mengatakan langsung kepadaku. Dan keterus-terangan dariku membuat jawaban cinta semakin lebih jelas. Semua kemungkinan bisa terjadi pada dirimu dan pada diriku. Sekarang setelah semuanya aku sampaikan, terserah kau harus menanggapi bagaimana. Terkadang menyatakan cinta sudah cukup membuat lebih bahagia, soal kau terima atau tidaknya itu adalah persoalan lain. Setidaknya kau sekarang sudah isi dari perasaanku. Sekarang aku lebih legah. Aku merasa lebih tenang. Apa pun keputusanmu, aku terima dengan hati yang lapang. Karena begitulah seharus cinta, menyampaikannya bukan berarti harus selalu bersama, bukan berarti pula harus memiliki. Karena kau memang mencintaiku, kau pun akan melakukan hal sama. Terimakasih sudah mendengarkan isi hatiku.

ALIZAR TANJUNG I 03/06/15
Lebih baru Lebih lama