Rasa Sakit Biar Aku Simpan



Saat ini aku sedang menandaskan satu gelas alpukat di kafe langganan. Menandaskan alpukat sembari mengingat kamu di masa lalu, ternyata sama-sama membahagiakan. Minum alpukat membuat aku kehilangan dahaga, mengingatmu membuat aku bahagia karena aku bersyukur kau memilih pergi dari kehidupanku. Karena hidup memang pilihan dan aku memilih menyakit hatiku. Kau memang pandai dalam menciptakan rasa sakit dalam perasaan orang lain. Dan kau tidak mengerti bagaimana harus mengobati rasa sakit itu.

Barangkali bagimu cinta serupa segelas alpukat yang diaduk bersama susu cokelat. Bentuknya menggiurkan. Rasanya menyenangkan di lidah, mengenyangkan di perut. Dan aku menjadi bertanya-tanya bagaimana kalau alpukat itu kandas? Apakah gelas masih diperhitungkan. Aku bagimu seperti gelas yang kehabisan alpukat. Tidak ada susu di dalamnya. Hanya ada sisi dari cinta yang kau minum dan kau anggap tidak ada artinya lagi setelah lewat dari rongga mulutmu.

Aku mengerti. Semoga kau juga belajar untuk mengerti dirimu sendiri. Setelah kau pergi, kau meminta kembali kepada diriku. Karena kau sudah melihat lagi gelas berkilau dari kejauhan. Kau harus mengerti cinta bukanlah bola pingpong yang boleh memantuk ke mana saja, cinta bukanlah sepak bola yang bebas dioper maupun ditendang keluar arena.. Cinta adalah kesabaraanmu merawatnya dalam ketidaksukan yang dating kemudian. Aku hanya ingin kau mengerti bahwa cinta mesti dirawat dengan baik. Anggap saja ini adalah nasihat dari kawan lama. Bagaimana kita pernah bersama walau untuk sesaat yang kemudian sama-sama lupakan dengan cara masing-masing.

Mengenai rasa sakit di dadaku, aku sudah terbiasa untuk menerimanya. Jadi tidak usah kau pikirkan. Kau cukup pikirkan dirimu sendiri. Karena dengan begitu kau akan mengerti bahwa hidup yang hari ini adalah apa yang kamu tanam di masa lalu. Oh ya salam untuk kekasih barumu. Aku harap kau jangan menyakit dia pula semacam kau memberikan rasa sakit pada dada sebelah kananku. Karena cinta kalau kau tidak hati-hati merawatnya, dia akan menerkammu. Ini bukan kabar penakut, ini adalah fakta. Semoga kau mengerti.

ALIZAR TANJUNG I 10/06/15

Lebih baru Lebih lama